Selasa, 25 September 2012

Teknik Belok (Cornering)


Balikpapan - Well, teknik cornering dan steering memang cukup penting untuk dikuasai oleh seorang rider.
Tentu ketika seorang rider menghadapi sebuah tikungan keinginannya masuk cepat dan keluar pun cepat dari tikungan.

Namun sayangnya hal itu cuma mimpi, lha wong ada hukum fisika, dimana kemungkinannya cuma ada 4 (empat), yaitu
  1. Masuk cepat dan keluar lambat dari tikungan,
  2. Masuk lambat dan keluar cepat dari tikungan,
  3. Masuk lambat dan keluar lambat dari tikungan, dan
  4. Masuk cepat dan nggak keluar-keluar alias main di gravel

Tentu saja kemungkinan 1 dan 2 yang akan dipilih, kemungkinan 3 dan 4unfavorable lah.

Ketika akan melibas tikungan seorang rider akan memilih akan melakukan“early turn” aka menikung lebih awal atau “squaring off” atau corner later.
Sebagaimana terlihat pada gambar diatas, jika melakukan early turn maka titik pandang mata akan semakin sempit dan hal ini tentu saja akan semakin lambat keluar dari tikungan.

Sebaliknya dengan cara squaring off, pandangan akan semakin terbuka dan akan lebih cepat keluar dari tikungan namun sewaktu masuk tikungan lebih lambat. Lha kalau begitu apakah selalu akan menggunakan squaring off?

Tergantung kondisi tracknya bagaimana. Jika kasus seperti di atas memang lebih menguntungkan menggunakan squaring off, slow in fast out.

Namun ketika menghadapi ‘hairpin’ seperti di tikungan R3 dan R4 Sentul, tentu teknik early turn lebih menguntungkan.

“I’ve always had this thing that if i can connect the dots then i’m doing good laps. I guess those dots are each braking point ,apex and exit point” – Colin Edwards
Selanjutnya tentang steering yaitu proses ‘rebah’ atau kondisi miring dari motor sehingga motor dapat menikung. Di sini teknik counter-steering sangat diperlukan yaitu ketika motor akan belok ke kanan maka setir mengarah ke kiri demikian pula sebaliknya.

Ada cara untuk memudahkan untuk mengingat yaitu jika motor akan belok ke kanan dapat mem-push aka mondorong handlebar kanan, demikian pula sebaliknya.

Banyak juga yang menggunakan teknik shoulder grip, foot step, dan tank grip untuk melakukan counter steering. Hal ini pernah dibahas pada artikel ini.
Terakhir yang perlu diingat adalah, semakin rebah maka bagian ban yang menempel ke jalan semakin sedikit dan tentu saja semakin tinggi risiko akanndlosooor .
Waktu tercepat bisa diraih jika ‘smooth’ dalam riding, disini lah suatu rider bisa dilihat apakah ia ‘rapi’ atau tidak ketika mengendarai sebuah motor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar